Oscilloscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan
Bolak-Balik
Tegangan DC |
||
Amplitudo Vpp |
Perioda |
Frekuensi |
0 |
Tidak Terdefinisi |
0 |
Tegangan AC |
||
Amplitudo Vpp |
Perioda |
Frekuensi |
40,8 |
1000 Hz |
1000 Hz |
2. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang |
Frekuensi oscilloscope |
Frekuensi Generator Fungsi |
Sinusoidal |
1000 Hz |
1000 Hz |
Gigi gergaji |
1000 Hz |
1000 Hz |
Pulsa (Kotak) |
1000 Hz |
1000 Hz |
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Perbandingan Frekuensi |
Frekuensi Generator A (fy) |
Frekuensi Generator B (fx) |
Gambar Lissajous |
1 : 1 |
1000 Hz |
1000 Hz |
|
1 : 2 |
1000 Hz |
2000 Hz |
|
2 : 1 |
2000 Hz |
1000 Hz |
|
1 : 3 |
1000 Hz |
3000 Hz |
|
3 : 1 |
3000 Hz |
1000 Hz |
|
2 : 3 |
2000 Hz |
3000 Hz |
|
3 : 2 |
3000 Hz |
2000 Hz |
|
4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
Beban |
Daya Terukur (Watt) |
V total |
I total |
Daya Terhitung (Watt) |
1 Lampu |
0,75 Watt |
2,2 V |
0,3 A |
0,66 Watt |
2 Lampu |
2,5 Watt |
2,23 V |
0,24 A |
0,53 Watt |
3 Lampu |
2,75 Watt |
2,28 V |
0,2 A |
0,45 Watt |
5. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
Beban |
Daya Terukur (Watt) |
V total |
I total |
Daya Terhitung (Watt) |
1 Lampu |
0,75 Watt |
2,26 V |
0,33 A |
0,71 Watt |
2 Lampu |
1,5 Watt |
2,26 V |
0,5 A |
1,15 Watt |
3 Lampu |
2,75 Watt |
2,3 V |
0,25 A |
0,57 Watt |
1.1 Oscilloscope
1. Kalibrasi oscilloscope
a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat
sampai pada layar akan muncul berkas elektron
b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di
tengah-tengah
c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang
ada pada oscilloscope
d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan
Bolak-Balik Susun rangkaian seperti gambar berikut
•Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output
power supply
c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan
amati berapa tegangan
yang diukur oleh oscilloscope
• Tegangan Bolak Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang
sinusoidal,
dengan besar tegangan 4 Vp-p
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Hubungkan output dari function generator dengan input
kanal
A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada
posisi
sinusoidal
c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian
ukurlah
frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function
generator
d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope
dengan
frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji
(segitiga) dan
gelombang pulsa
4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan
saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui
pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input
B
d. Atur frekuensisinyal pada kanal A,sehingga diperoleh
gambarsepertisalah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa
perbandingan frekuensinya.
Bacalah penunjukan frekuensi generator
e. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan
catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1,
3:2
2.2 Pengukuran Daya
5. Mengukur Daya Satu Fasa
a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan
beban 25 watt b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan
Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter
1.Pengukuran dan Pengamatan Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Soal Analisa
1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
Jawab: Tujuan dilakukannya kalibrasi osiloskop adalah untuk menjaga fungsi dan juga agar hasil pengukuran gelombang sinyal listrik tetap akurat dan sesuai.
2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi, dan perioda!
Jawab:
Berdasarkan amplitudo: tegangan DC memiliki amplitudo bernilai tetap, sehingga gelombangnya akan berbentuk lurus. Sedangkan pada tegangan AC memiliki titik maksimum dan minimum sehingga akan memiliki gelombang berbentuk sinusoid.
Berdasarkan frekuensi: tegangan Dc tidak memiliki frekuensi dikarenakan alirannya konstan, sedangkan pada arus AC memiliki frekuensi tertentu yang dinyatakan dalam Hz.
Berdasarkan perioda: tegangan DC tidak memiliki perioda dikarenakan memiliki nilai yang tetap, sedangkan pada tegangan AC memiliki periode persatu putaran penuh gelombang.
3. Jelaskan macam macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!
Jawab:
Gelombang Sinus Bentuk gelombang listrik AC (Arus Bolak-balik) adalah gelombang sinus yang terus-menerus berganti antara nilai maksimum dan nilai minimum seiring waktu.
Gelombang Persegi Bentuk Gelombang Persegi digunakan secara luas dalam rangkaian elektronik dan mikroelektronika untuk sinyal kendali jam dan pengaturan waktu karena bentuk gelombang tersebut simetris dengan durasi yang sama dan berbentuk persegi yang mewakili setiap setengah siklus dan hampir semua rangkaian logika digital menggunakan bentuk gelombang persegi pada gerbang masukan dan keluarannya.
Gelombang Segitiga umumnya merupakan bentuk gelombang non-sinusoidal dua arah yang berosilasi antara nilai puncak positif dan negatif gelombang ini hanyalah sinyal tegangan yang naik dan turun secara perlahan pada frekuensi atau laju yang konstan. Laju perubahan tegangan antara setiap arah landai sama selama kedua bagian siklus
Gelombang Gigi Gergaji adalah jenis lain dari bentuk gelombang periodik. Seperti namanya, bentuk gelombang ini menyerupai gigi mata gergaji. Bentuk gelombang gigi gergaji dapat memiliki bayangan cermin dari dirinya sendiri, dengan memiliki penurunan yang lambat namun sangat curam, atau peningkatan yang sangat curam hampir vertikal dan penurunan yang lambat
Gelombang Pulsa adalah bentuk gelombang atau sinyal tersendiri. Pulsa memiliki rasio Mark-to-Space yang sangat berbeda dibandingkan dengan sinyal clock gelombang persegi frekuensi tinggi atau bahkan bentuk gelombang persegi panjang . Tujuan dari "Pulsa" dan pemicu adalah untuk menghasilkan sinyal yang sangat pendek untuk mengendalikan waktu terjadinya sesuatu, misalnya, untuk memulai Timer, Counter, Monostable atau Flip-flop dan sebagainya, atau sebagai pemicu untuk menghidupkan "ON" Thyristor , Triac dan perangkat semikonduktor daya lainnya.
4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!
Jawab: Pada percobaan kali ini data untuk watt yang terukur tidak ada dikarenakan pada pratikum alat ukur kami bermasalah kami tidak bisa membandingkan antara nilai daya terhitung dengan daya yang terukur tetapi seharusnya nilai nya tidak jauh berbeda
5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu paralel!
Jawab: Pada percobaan kali ini juga tidak dapat diukur untuk data terukur karena sekali lagi terdapat permasalah pada alat ukur pada pratikum kali ini dan tidak dapat dibandingkan antara daya yang terukur dengan nilai yang terhitung
Tugas Pendahuluan [disini]
Laporan Akhir Praktikum [disini]
Video Analisis [disini]
Video Percobaan 1 [disini]
Video Percobaan 2 [disini]
Video Percobaan 3[disini]
Video Percobaan 4 [disini]
Video Percobaan 5 [disini]
Komentar
Posting Komentar