Laporan Akhir Modul 3
1. Inverting Amplifier
Rf(kΩ) | Vi(V) | Hitung Gain (−
| Vout(V) | Bentuk Gelombang |
20 Ω | 5 V | -2 | 3,7 | |
50 Ω | 5 V | -5 | 8,9 | |
80 Ω | 5 V | -8 | 9,93 |
2. Komparator
V1(V) | V2(V) | Vout |
2,9 V | 1,003V | -9,9V |
1,003 V | 2,9V | 11,26 V |
3. LPF-20dB
Frekuensi | Vin(V) | Vout(V) | Grafik Sinyal |
100 Hz | 1,7 | 1,46 | |
500 Hz | 1,73 | 0,514 | |
1000 Hz | 1,71 | 0,26 |
Sketch Grafik Bode Plot |
4. HPF 40dB
|
Frekuensi |
Vin |
Vout |
Grafik Sinyal |
|
100 Hz |
|
0,53 V |
|
|
500 Hz |
3,732 V |
1,587V |
|
|
1000 Hz |
1,712V |
1,67V |
|
|
Sketch Grafik Bode Plot |
|
|
1. Inverting Amplifier
Prinsip kerja rangkaian inverting amplifier pada praktikum adalah memanfaatkan umpan balik negatif op-amp. Tegangan masukan (Vin) diberikan melalui resistor input (Rin) ke terminal inverting (–), sementara terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground sehingga titik inverting berada pada kondisi virtual ground. Karena arus masuk ke op-amp ideal dianggap nol, maka arus yang mengalir melalui Rin sama dengan arus yang melalui resistor umpan balik (Rf).
Prinsip kerja rangkaian komparator amplifier pada praktikum adalah membandingkan dua tegangan yang masuk ke terminal input op-amp, yaitu terminal inverting (–) dan non-inverting (+). Op-amp bekerja tanpa umpan balik, sehingga penguatan sangat besar dan output hanya berada pada dua kondisi, yaitu tegangan positif maksimum (mendekati +Vcc) atau tegangan negatif maksimum (mendekati –Vcc). Jika tegangan pada terminal non-inverting (+) lebih besar dari terminal inverting (–), maka output akan naik ke level positif. Sebaliknya, jika tegangan pada terminal inverting (–) lebih besar, maka output turun ke level negatif. Dalam praktikum, kondisi ini menunjukkan fungsi komparator sebagai pemisah logika tinggi dan rendah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam rangkaian detektor level, pengendali otomatis, maupun sistem digital sederhana.
2. Komparator Amplifier
Prinsip kerja rangkaian komparator amplifier pada praktikum adalah membandingkan dua tegangan yang masuk ke terminal input op-amp, yaitu terminal inverting (–) dan non-inverting (+). Op-amp bekerja tanpa umpan balik, sehingga penguatan sangat besar dan output hanya berada pada dua kondisi, yaitu tegangan positif maksimum (mendekati +Vcc) atau tegangan negatif maksimum (mendekati –Vcc). Jika tegangan pada terminal non-inverting (+) lebih besar dari terminal inverting (–), maka output akan naik ke level positif. Sebaliknya, jika tegangan pada terminal inverting (–) lebih besar, maka output turun ke level negatif. Dalam praktikum, kondisi ini menunjukkan fungsi komparator sebagai pemisah logika tinggi dan rendah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam rangkaian detektor level, pengendali otomatis, maupun sistem digital sederhana.
3. Low Pass Filter -20dB
Penjelasan Kondisi
2. Comparator
3. LPF -20dB
4. HPF -40dB
Laporan Akhir (disini)
Penjelasan Kondisi (disini)
Inverting Amplifier (disini)
Komparator (disini)
LPF (disini)
HPF (disini)
Komentar
Posting Komentar